Perjuangan yang gagal itu tidak sia-sia :)

Assalamu'alaykum.. : )

Hari ini hmm alhamdulillaah mendapat pengalaman yang luar biasa.. Memang tidak biasa haha. Berawal dari janjian semalam dengan adek2 mentor 2016. Cihuyy adek2nya pada SMS. Memang harusnya minggu ini sudah 3 kali pertemuan. Namun karena mbaknya yang tidak bisa mengatur jadwal, baru hari ini bisa bertemu. Afwan ya adek sayang.. ^^


Sudah beberapa minggu yang lalu aku memang meminta izin untuk mengundurkan diri jadi mentor KSAI, paling tidak selama satu semester. Kenapa? Hari Jumat adalah hari kuliah siang. Meskipun dimepet2in, sepertinya tetap tidak bisa. Karena aku belum memiliki kendaraan pribadi untuk kesana kemari. Bisa hari kamis atau sabtu, tapi adeknya yang sibuk, jadi gak pernah ketemu :D


Setelah mengerjakan tugas dan belajar, aku segera pergi. Hari ini aku putuskan untuk bertatap muka sebentar saja dengan adek2, untuk pertama kalinya. Sebelum ke SMA, sempat aku meminta pertimbangan ibu. Kata ibu, langsung ke kampus aja daripada telat UTS. Tapi di tengah perjalananku naik bis, adek2 itu SMS lagi ^^ hmm entah kenapa aku berubah pikiran. Di tengah perjalanan aku berkali-kali melirik jam tanganku, berharap waktu berputar lebih lambat agar aku bisa berpikir sejenak. Beberapa teman kuminta menggantikan aku sebagai mentor, tapi ternyata mereka tidak bisa.

Aku memutuskan untuk turun dari bis kota dan naik transjogja sampai sekolah. Lagipula, saya belum mendapat izin dari PM untuk vakum sementara. Jadi saya putuskan untuk menemui adek2 horeeee (^o^) Dan alhamdulillaah sampai disana adek2 sudah berkumpul dan lengkap! MasyaaAlloh : ) Mentoringpun dimulai dan agendanya hanya berkenalan. Beberapa adek mengomentari saya, "Mbak Sekar sibuk banget ya?" Duuuuh astaghfirulloh afwan dek (dalam hati). Hari ini sharing-sharing tentang aktivitasku dan aktivitas mereka.  Saat membahas ekskul lagi-lagi ada yang berkomentar, "Ooh TJRC.. Pantesan, Mbak Sekar ini wajah-wajah penyelamat." Wew, penyelamat? ._.


Aku melirik jam, ternyata sudah jam setengah 1. Jam 1 ada jadwal UTS. Sepertinya akan terlambat. Aku segera mengakhiri forum. Saat berjalan keluar, aku berfikir bagaimana caranya sampai di kampus tanpa terlambat. Aku bertemu seorang teman dan menanyakan,
 "Ukh, anti mau ke kampus gak? Aku mau ikut kalo ke kampus, ada UTS soalnya."

"Masih nanti e ukh, kuliahnya mulai setengah 2. Semangat ya ukh!"
"Oke oke, pamit duluan ya. Assalamu'alaykum."


Akhirnya aku menuju halte bus transjogja di depan SMA. Sambil menunggu, sesekali aku melirik jam. Semoga waktu berjalan lebih lambat. Aku mencoba menghubungi beberapa teman namun tidak ada solusi yang berarti. Teman-teman ada yang sudah di kampus, ada yang masih mau di SMA. Oke, kuputuskan untuk menunggu bus transjogja datang dan melihat jalan siapa tau ada bus kota yang lewat. Ternyata tidak ada..


Hatiku semakin cemas karena jam sudah menunjukkan angka 12.55. Hmm oke. Hanya satu yang kuharapkan saat itu, pertolongan Alloh. Alhamdulillaah bus datang. Di dalam bus aku berfikir bagaimana caranya bisa sampai kampus dan tidak terlambat. Ah impossible, ini sudah jam 13.00. Aku mulai menetapkan target bahwa aku boleh terlambat, tapi 30 menit. Sampai di halte kopma, aku lari.. Ya, lari terus semampuku dan tetap berharap pertolongan Alloh itu ada. Sampai gedung filsafat. Jaraknya sekitar 1 kilometer. Jam menunjukkan pukul 13.35. Aku langsung naik tangga sampai ke lantai 3. Sampai kelas, diminta turun ke lantai 2 untuk meminta surat izin. Namun sayang sekali tidak diizinkan untuk masuk kelas. Wawawaw : D
Hmm meskipun sudah berdebat dengan petugas (maklumlah ciri mahasiswa fisipol) hihihi. Tapi yasudah lah mau bagaimana lagi. Aku hanya menangisi perjuanganku yang tadi2. hehehe. Beberapa teman yang sama-samanya terlambat berusaha menghibur. Tapi ah aku tidak butuh hiburan. Akhirnya aku lari ke mushola dan berdiam diri di tengah hujan deras yang mengguyur. Beberapa teman SMA sms menanyakan keadaanku. Terpaksa berbohong. Kujawab saja aku sudah di kampus dan semuanya baik-baik saja. Ya, hari ini aku berbohong dengan banyak orang, termasuk ibuku sendiri. Tapi sampai sekarangpun aku masih berharap pertolongan dari Alloh : ) 

Yang pasti banyak hikmah yang bisa diambil hari ini. Perjuangan yang gagal itu tidak akan pernah sia-sia : )
Namun hatiku tetaplah tidak sekuat senyumanku : )
Alhamdulillaah..


0 komentar: