Idealis VS Realistis

Jika ideal itu dikatakan hanya pendapat para menteri, jiwa muda seperti saya pun sering berpikir secara ideal. Pemuda berpikir sangat luas, ingin membuat banyak perubahan. Mungkin kemerdekaan Indonesia ini dulu hanyalah sebuah pemikiran idealis, tanpa realita. Penjajahan ratusan tahun itu seakan tak akan berakhir. Tetapi apa yang dilakukan rakyat Indonesia? Mereka berhenti berjuang dan pasrah? Tidak!

Mereka selalu mendobrak pintu penjajah dengan strategi tercanggih yang mereka mampu. Tidak berhenti di situ, mereka melakukan perundingan-perundingan, membuat konsep terindah untuk negeri yang entah kapan berhenti dijajah.

Bukan masalah mampu atau tidaknya pikiran idealis itu diwujudkan, tapi seberapa besar usaha untuk merealisasikannya. Siapapun berhak membuat rencana, tapi bukankah Allah yang akan menentukan?


Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia.
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. ( QS. Maryam 19:35-36)

Move On! Kebaikan tetaplah menjadi kebaikan :)

0 komentar: